link

Minggu, 12 Maret 2017

-18- Mainan Harus Dirapikan (3)

Pelan-pelan meski harus diingatkan setiap saat, anak-anak melakukan juga

Hari ini anak-anak merasakan buah dari merapikan mainan. Mainan miniatur kereta dengan jalur-jalurnya yang selama ini tidak ketemu semuanya, hari ini ketemu sehingga bisa dirangkai. Ada sih yang tidak ketemu tapi tidak berpengaruh signifikan.

Waktu yang tepat untuk Bunda, sedikit cuap-cuap betapa pentingnya merapikan mainan.

#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian

-17- Belajar Cebok Sendiri (3)

Biasanya kakak Fahmi dan kakak Umar yang habis pulang sekolah ikut Bunda ke kantor, hari ini karena kakak Umar tidur, kakak Fahmi Bunda minta tinggal di rumah jagain adeknya. Ditinggal ke kantor cuma 2 jam dari jam 2 sampai jam 4 sore.

Ting.. tong.. ting.. tong..

Jam 4, Bunda pulang. Kakak Fahmi sudah ganti baju dan wangi. Baru cerita, rupanya tadi Kakak Fahmi berasa mau BAB, dan mempraktekkan cara cebok sendiri yang sudah diajarkan.

Alhamdulillah.. Taraa berhasil.. bisa cebok sendiri.

#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian

Sabtu, 11 Maret 2017

-16- Masukkan Pakaian Kotor pada Tempatnya

Kembali lagi ke pakaian kotor, huhuhu ini kayanya belum ada progress yang membanggakan. Pakaian kotor yang habis dipakai masih tersebar dimana-mana.

Pembiasaan memang tak boleh putus, kadang saya lebih suka langsung main ambil-ambil saja, mengenai masalah baju kotor ini. Kan lebih cepat daripada harus cuap-cuap.

Baiklah kita coba lagi
Semangat..semangat..

#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian

-15- Mainan Harus Dirapikan (2)

Edisi emakmu bukan emak setrong selanjutnya. Anak-anak sepertinya selalu ingat dengan janji Bundanya kalau mainan rapi maka akan dibelikan lagi mainan.

Dua orang kakak adek itu saling mengingatkan kalau sudah selesei main. Kadang mereka terlihat saling membantu menyeleseikan beres-beres mainannya.

Kalau kemarin mereka masih memasukkan mainan dalam satu tempat sekarang mulai di pisah-pisah. Saya sediakan satu rak khusus untuk mainannya. Anak-anak suka sekali main lego atau bongkar pasang dan maunya hasil karyanya dipajang. Biasanya mereka marah-marah kalau ada yang senggol sehingga terbongkar. Oke,, jadi sekarang mereka punya semacam etalase sendiri di atas rak mainannya untuk memajang hasil karyanya.

Pelan-pelan, semoga berlanjut bukan hanya karena rewardnya tapi karena tanggung jawabnya.

#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian

-14- Asyiknya Melipat Baju (2)

Anak-anak kalau judulnya Bermain, pasti akan tertarik. Ketika bunda bilang “Sini, sini, ayo main” Anak akan bertanya “Main apa, Bunda?”. Berbeda kalau bunda bilang, “Duduk sini Nak, lipat baju.

Masih edisi emakmu bukan manusia setrong, makanya harus mendelegasikan beberapa pekerjaan kepada anaknya. Bukan eksploitasi ya tapi melatih kemandirian.

Melipat baju bagi saya termasuk pekerjaan yang wow, kadang tumpukan baju yang menunggu untuk dilipat sampai menggunung.

Mulailah Bunda panggil anak-anak, “Main lipat baju ya” sambil di sodorin sekeranjang baju dan alat pelipat baju ala-ala. Sang kakak pun dengan semangat mulai duduk manis, kakak kedua pun Bunda sodorin alat pelipat baju. Ternyata kurang tertarik. Mulailah dia ambil setrika, dan mulai main setrika-setrikaan, kabel tidak dicolok di listrik. Mereka dengan posisi masing- masing kakak kedua menyeterika, kakak pertama lipat baju, Yang awalnya seperti main-main, ternyata membantu juga karena ketika disetrika berarti baju dijembreng, apa bahasanya ini :-) sehingga pas pindah ke prosesi lipat lebih mudah.

Alhamdulillah,, selesei satu keranjang, baju-baju kecilnya, rapinya ya standar anak-anak lah ya, yang penting masuk lemari :-)

#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian

Kamis, 09 Maret 2017

-13- Belajar Cebok Sendiri (2)

Bahagia itu kalau kita punya rencana/kegiatan dan suami mendukung seratus persen. Terutama berkaitan dengan perkembangan anak. Setelah beberapa hari ini kakak Fahmi mencoba cebok sendiri. Hari Sabtu Ahad ini mendapat dukungan full sama bapaknya, ketika minta ke bapaknya di cebokin langsung diambilkan air satu ember sambil terus di semangati. Setelah selesei di beri pujian dan dikasih kepercayaan penuh kalo ceboknya kakak Fahmi sudah bersih sesuai standar

Anak juga bahagia ketika mereka menambah keahliannya
Belajar sesukanya namun tetap diarahkan membuat anak bersemangat mencoba dan mencoba
Belajar tanpa paksaan, anak akan belajar sesuatu dengan senang hati
Pemberian pujian sewajarnya akan membuat anak semakin percaya diri

Semangat belajar Bunda dan Anak kesayangan..

#BundaSayang
#KelasBunSayIIP
#Level2

-12- Perpanjangan STNK / Ganti Nomor Plat Kendaraan Bermotor

Hari ini saya dapat perintah Pak Presiden (baca:Presiden Rumah Tangga) menjalankan tugas negara yaitu bayar pajak kendaraan bermotor sekaligus perpanjangan STNK / ganti plat lima tahunan.
Karena perpanjangan STNK maka kendaraan harus dibawa. Hampir satu minggu saya pikir-pikir, bisa ga ya ini,, ( lebay kan :-P). Takut, khawatir. Bukan soal pungli atau calo tapi soal bagaimana saya bawa mobil ke sana. Takut ga bisa parkir, atau bisa masuk tapi ga bisa keluarnya :D. Maklum ya sopir amatir.
Akhirnya hari kamis ini, dengan tekat bulat pergilah ke samsat. Parkir aman. Lanjut pergi ke ATM ambil uang.

Berikut akan saya tuliskan langkah-langkah perpanjangan STNK 5 tahunan/ganti plat

1. Siapkan berkas-berkas

Berkas yang harus dibawa
* STNK asli dan fotocopy
* BPKB asli dan fotocopy
* Fotocopy KTP atas nama yang punya mobil
* Fotocopy KTP yang mewakilkan (kalau yang melakukan perpanjangan bukan pemilik/bukan atas namanya)

2. Mendaftar di loket cek fisik

3. Cek Fisik: dilakukan oleh petugasnya

Kita disuruh buka kap mobilnya, untunglah saya tahu dimana yang harus di tarik :-P
Cek fisik ini dilakukan semacam permainan anak-anak jaman dulu, taruh uang di bawah kertas baru di gesek dengan pensil, muncullah gambar uang jadilah pengganda uang. Nah di sini memakai semacam lakban terus ditempel di bagian yang ada di dalam kap mobil, di gesek pakai pensil muncullah angka-angka ajaib. Yang ini serahkan saja sama petugasnya

4. Isi formulir yang dikasih oleh petugas cek fisik, kembalikan ke petugasnya, nanti akan diserahkan ke kita lagi setelah ditandatangani.

5. Daftar ke loket 1, kita akan dikasih formulir kemudian diisi dan dikembalikan ke petugas loket 1 bersamaan dengan berkasnya dari cek fisik. Dan dapatlah nomor antrian

6. Menunggu sampai dipanggil :-P

Ting.. tong..ting.. tong
Lama banget ini antrian,tergantung tempat masing-masing
yang bikin gondok, pas jam istirahat, petugasnya bilang “Kepada Bapak Ibu yang ganti plat, nanti jam 2 setelah istirahat. Gondok banget kan? kenapa ga bilang dari tadi.. sudah nunggu dari jam 9-12. Mantap dech

7. Setelah dapat panggilan, Bayar di tempat yang ada tulisan kasir

8. Tunggu panggilan lagi untuk ambil STNK

9. Ambil STNK yang baru, cihuyyy

10.Fotocopy STNK, biasanya sudah ada di kantor samsat tinggal tanya saja

11. Ambil Plat Baru

Alhamdulillah.. Horee selesei…
Tips: bawa cemilan atau apalah untuk menghilangkan bosan waktu menunggu antrian

Semoga bermanfaat

Selasa, 07 Maret 2017

-11- Mainan Harus Dirapikan

Memiliki tiga anak dengan jarak yang lumayan dekat itu Subhanallah betul. Sulung umur 5 th, yang kedua 3,5 th dan ketiga 1,5. Kali ini akan membahas mengenai mainan. Alhamdulillah, Saya bersyukur meskipun tidak banyak, saya bisa membelikan mainan. Teringat masa kecil saya tanpa mainan, punya boneka satu saja itupun dikasih tetangga :D

Dengan tiga anak ketika mereka main sama-sama, kebayang kan betapa terhamburnya itu mainan.

Pengen sich ya punya rumah bersih, rapi, kinclong, harum semerbak di seluruh penjuru rumah. Tapi aha.. ga usah muluk-muluk lah ya, karena saya yakin jika rumah saya begitu berarti kehidupan di rumah saya terhenti :D

Saya juga bukan emak yang setrong, bisa stress kalau tak berdamai dengan keadaan.

Oleh karena itu ajaran kemandirian kepada anak-anak harus dilakukan ya. Sedikit demi sedikit pelan-pelan. Belajar bertanggung jawab atas apa yang sudah mereka perbuat.

Mainan adalah salah satu penyebab berantakannya rumah. Namun demikian, mainan inilah yang bisa membuat emaknya tenang memasak atau mandi.

Anak - anak saya belum bisa memainkan aturan “bereskan mainan satu baru ambil mainan berikutnya”
Yang ada mau main, mainkan dech, hambur satu keranjang mainan.
Sekarang pelan-pelan mulai dikasih tahu

#mainan harus dijaga, banyak anak-anak lain yang tidak bisa memiliki mainan. Trus bunda cerita tentang anak-anak yg meminta- minta di lampu merah
#Mainan berantakan, membuat anak- anak tergelincir
#Mainan berantakan susah dicari
#Mainan berantakan gampang hilang

Mulailah anak-anak diminta membereskan mainan sendiri setelah mereka main, diingatkan terus. Dan untuk kesuksesan ini, ada rewardnya, kalau dalam satu bulan bisa membereskan mainan sendiri setelah selesei main, maka akan dibelikan mainan lagi. Saat ini masih dalam tahap asal masuk keranjang

Sabtu, 04 Maret 2017

-10- Letakkan Baju Kotor pada Tempatnya

Melatih kemandirian anak menjadi tanggung jawab orang tuanya.
Entah sejak kapan saya memulainya, rasanya sich sudah lama sekali, saya mengajarkan kepada dua anak saya Kakak Fahmi (5y) dan Kakak Umar (3y) untuk meletakkan pakaian kotor pada tempatnya. Saya siapkan 2 keranjang untuk menampungnya.

Alhamdulillah dua bocu ini sudah bisa mandi sendiri, meski yang kedua masih sering minta tolong untuk dibukakan baju atasannya. Namun dalam urusan meletakkan baju kotor yang habis dipakai ampun,,ampun,, dech. Dimana dia membuka baju disitulah di letakkan. Ditinggalkan begitu saja. Dan mereka belum terbiasa membuka bajunya didalam kamar mandi hiks.. hiks.. Mungkin karena gantungan bajunya terlalu tinggi buat mereka, hehehe kan ukuran orang dewasa.

Sekarang yang bisa saya lakukan adalah mengingatkan setiap mereka buka baju agar segera memasukkannya ke keranjang baju dan sebentar lagi akan saya pasang gantungan baju seukuran tingginya anak-anak

#Level2
#KelasBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Rabu, 01 Maret 2017

-9- Asyiknya Melipat Baju


Pernah dengar obrolan Ibu saya dengan temannya mengenai repotnya punya banyak anak.
Teman ibu saya bilang, “Banyak anak itu pusing kasih makannya”
Jawab Ibu saya, “Ah tidak lah, kan bisa makan sendiri-sendiri, yang repot itu cuci bajunya, lipat bajunya”.

Iya juga sich, banyak anak-anak yang sudah beranjak dewasa, sudah jadi gadis dan jejaka, nyuci baju atau melipat baju sendiri belum pernah ia lakukan. Kalau anaknya banyak, kebayang kan seberapa banyak baju-baju yang dipakai, satu gunung lah. Dan memang pekerjaan melipat baju ini bagi saya, luar biasa -ga sempat :-)-

Berawal dari situ, saya mencoba memberdayakan anak-anak yang berumur 5 tahun dan 3 tahun untuk melipat bajunya sendiri, hihihi..
Anak-anak itu kalau judulnya bermain biasanya akan tertarik. Mari kita ajak anak-anak bermain sambil belajar dan sekaligus membantu bundanya :-D

Pernah lihat di FB alat bantu melipat baju, di jual di online-online shop, kayanya cocok untuk mainan anak-anak.
Dan ternyata ada orang-orang kreatif yg bikin imitasinya dari kardus,, kereen..
Saya coba membuatnya

1. Siapkan kardus bekas



2. Potong sesuai pola berikut



3. Rekatkan dengan lakban sesuai pola



4. Siap digunakan





Kakak Fahmi dan Kakak Umar asyik sekali lipat baju begini. Lumayan seabrek bajunya adik Aisyah terseleseikan. Memang saya buatkan alat melipatnya untuk ukuran baju anak-anak. Rapikah? Ya tergantung standarnya, bagi saya asal bisa masuk lemari okelah daripada menggunung begitu saja. Ada juga hasilnya yang belum dibalik, gapapalah, pikir saya nanti dibalik waktu memakaikannya. :D



#Level2
#KelasBunSayIIP
#MelatihKemandirian