link

Sabtu, 17 Februari 2018

-26- Seminar WAG "Produktif Membunyikan Data Melalui Opini"

Sore ini, 17 Februari 2018, Komunitas Perempuan BPS Menulis kembali mengadakan seminar WAG dengan tema “Produktif Membunyikan Data dengan Menulis Opini” yang dibawakan oleh mbak Tasmilah. Seorang ibu lima anak yang sudah menelurkan 69 tulisan opini yang termuat pada 14 media lokal maupun nasional dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini.

Seminar akan dimulai dari jam 16.00WIB, berarti kalau di WITA jadinya jam 17.00.
Alhamdulillah cuaca sore hari tadi cerah, tidak seperti kemarin yang hujan deras selepas asar. Saya biasanya memberitahu pak presiden rumah tangga kalau mau ada seminar WAG, jadi sudah tahu dan saya biasanya akan ngumpet sejenak dari hiruk pikuk anak-anak.

Sudah Niat dari siang kalau saya harus seleseikan masak untuk makan malam sebelum jam seminar dimulai. Meski agak lewat, alhamdulillah belum lama. Cemilan sore dan masakan makan malam sudah siap, waktu yang tepat dimana tiga bocah lucu pada main di luar sama bapaknya, mau bikin ayunan katanya.. Mulailah mantengin grup WA yang super keceh ini.

Mbak Tasmilah memulai paparannya dengan tahapan menulis opini,

A. Proses Menulis Opini
1 menentukan tema yang aktual,
2. menentukan sudut pandang (angle) atau perspektif .
3. mencari dan menggunakan referensi/rujukan, pendapat para ahli.
4. memulai menulis , memetakan dan mengidentifikasi masalah, membahas permasalahan yang sudah diidentifikasi , sampai membuat konklusi.

B. Menentukan tema Aktual dapat dilakukan dengan cara:
1. Amati berita headline koran-koran utama yang memiliki reputasi baik setiap hari selama 4 hari
2. Amati berita TV berita selama seminggu.
3. Baca situs-situs berita mainstream, seperti kompas.com, detik.com, vivanews.com dll.
4. Ikuti berita yang dimuat berulang selama 3-4 hari.

C. Struktur Tulisan Opini
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Pembahasan
4. Kesimpulan

atau

1. Judul : Singkat, padat, jelas (3-5 kata)
2. Pembuka (lead) : merupakan kalimat atau paragraf pembuka yang mengajak, menggoda, mengusik pembaca agar terus membaca sampai tuntas.
3. Penjelas (Batang Tubuh)
4. Penutup (ending)

D. Menyusun Alinea
1. Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
2. Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
3. Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri?
4. Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/turunan
5. Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging) yang kuat
6. Hubungan antar alinea bisa bersifat: kronologis (waktu), spasiologis (ruang), dan kausalitas (sebab-akibat)

E. Pentingnya Data
1. Data penting untuk memperkuat pendapat yang diajukan, apalagi BPS merupakan gudangnya data. Penulis dari BPS diuntungkan dengan ini. tiap bulan BPS selalu merilis data. ini bisa menjadi ide untuk menulis tiap bulan.
2. Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/berbeda sudah dipertimbangkan.

D. Edit
1. Selesaikan draf, apapun bentuknya, tulis aja apa yang ada di kepala sampai bener-bener mentok..
2. Endapkan tulisan awal selama beberapa waktu, cari inspirasi/kesibukan, perhatikan deadline.
3 Tinjau ulang draf awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentai, atau gaya penulisannya.
4. Bisa meminta pendapat atau masukan dari teman sebelum dikirim ke redaksi. Kalo saya seringnya minta bantuan ayang mbeib untuk baca opini sebelum saya kirim. Tapi karena background pendidikan
kita beda, doi mah ho-oh ho-oh aja.πŸ˜‚

E. Buatlah Profil menarik
1. Biodata yang memuat pendidikan dan pekerjaan kita, ini untuk menunjukkan kompetensi kita sebagai penulis. Contoh Tasmilah. ASN di BPS, Pendidikan DIV statistik Ekonomi. kalo perlu tulis juga penulis opini di Kompas, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, Radar Banten, dst.
2. Alamat yang mudah dihubungi, scan ktp, foto, dan norek npwp (jika koran nasional)

F. mengirim Ke Redaksi, contohnya seperti di atas

G. Praktek Menulis Opini
Opini mengajukan Opini Sendiri
Opini yang menanggapi opini orang lain.

Berikut saya cuplikan dari sesi tanya jawab ya,,

1. Eko Hermawati_Magelang_ Mbak Tasmilah dulu pas SMA 1-2 bukan? Bagaimana menjadi pribadi yang pas SMA biasa saja, sekarang luar biasa?

~>mbak eko, ini kakak kelas saya di sma 3 magelang, jadi tahu betul bagaimana kendesoan saya,,mungkin dulu karena sy merasa orang desa jadi mau ngapa2in udah minder duluan, merasa tidak bisa, yang lain saja. rasa percaya diri agak muncul waktu kuliah.
menulis ini juga karena merasa jenuh dengan kerjaan yang sama tapi terus menerus, ibaratnya mengulang kerjaan setiap tahun. sy harus merubah, kenapa ga mencoba nulis ya? kalo nulis kan otomatis harus membaca dulu. mau kuliah lagi juga masih repot dengan lima bocils, apalagi prinsip keluarga kami harus selalu bersama kemana2. belum luar biasa juga mbak, masih harus banyak belajar. kmrn itu tembus kompas krn lagi ketemu sama momentumnya saja.

2. Rahayu_BPS Kaltim_Bagaimana biar PD dalam membunyikan data?? Tips nya bagi2 dunk

~>tadinya saya juga tidak pede mbak, bahkan takut kalo2 opini saya ini salah, jangan2 pendapat dari bps bukan begitu, apalagi saya nyantumin nama besar BPS. tapi saya pikir2 lagi, udahlah tulis saja nanti kalo ada yang salah atau komplain, tolong saya dikasih tahu yang benar bagaimana. saya masih belajar. dan saya rasakan memang benar, dengan menulis ini jadi merangsang saya untuk membaca BRS atau publikasi2 lain diluar kerjaan rutin saya.
idealnya sih memang sebelum kita kirim ke media, kita minta tolong ke temen yang paham akan data tsb untuk membacanya dulu, kali2 ada koreksi atau masukan.
tapi juga kita paham, temen2 kita juga tidak kalah sibuk dengan kerjaan rutinnya.
dan uji nyali yang pertama mungkin bisa dimulai dari koran lokal.
3. Nur Laila_BPS Kab.Brebes
a. Mba tas, apakah menjadwalkan setiap harinya untuk selalu membaca koran atau bacaan lainnya utk bahan opini? Apakah hal ini harus dijadwalkan untuk bisa memulai menulis opini?
b. Bagaimana menentukan opini kita masih cukup aktual untuk diajukan ke media? Karena kita kan menulis topik opini berdasarkan berita yang sedang inn dan kita butuh waktu menulis dan mengumpulkan data2 penunjang. Sehingga mungkin ada jeda waktu antara masa2nya berita2 tersebut sudah tidak tayang lagi di media.

~>
a. saya tidak menjadwalkan membaca mbak, motong kuku anak-anak aja kadang lupa, tahu2 udah panjang aja πŸ˜‚. tapi saya lebih suka baca berita daripada buka fb, lebih suka baca twitter atau berita onlen. apa yang lagi jadi topik kekinian. inipun bukan waktu khusus, seringnya sambil ngeloni yang kecil. kalo ada yang penting atau menarik saya skrinsut dulu. sambil buka2 data yang berhubungan dengan topik tadi.
b. aktual masih dibicarakan di media. nah inilah perlu kecepatan kita juga untuk menuliskannya. waktu sy nulis tentang beras dan kemiskinan, sy buka2 dulu opini di beberapa koran nasional. kalo udah ada yang nulis di kolom opini, pantang sy kirim ke redaksi tsb. sy pilih koran yang belum memuat opini tentang beras.
yang tadi sy skrinsut n simpan itu saya tulis nanti di akhir pekan. kalo mendesak ya kadang malem nulisnya.

4. Nurin anistikmalia_ BPS Kab Tana Tidung
a. Mbak, apa yang melatarbelakangi Mbak Tasmilah menulis opini, boleh diceritakan?
b. Bagaimana cara membagi waktu antara kantor, anak, keluarga dan menulis? Adakah tips untuk buibu? Kadang seharian kita sudah disibukkan oleh pekerjaan di kantor, lelah dlm perjalanan, smp rumah ada anak dan suami yg menunggu. (pertanyaan yg sama diajukan juga oleh mba risma dr bps prov jambi dan mba kunti dr humas BPS) *pertanyaan yang highly demanded* 😁

~>
4a. latar belakangnya karena saya jenuh dengan kerjaan kantor yang sama dan terus menerus berulang. saya yang di ibu kota provinsi, banyak banget sampelnya dan hampir dilibatkan di semua seksi untuk kegiatan lapangan. bahkan waktu SE masih mernagkap jadi caretaker KSK. kalo begini2 saja saya ga akan maju, maka saya harus berubah, salah satunya dengan menulis.
4a, ga hanya di semua seksi namun juga di TU (sebagai operator simak n persediaan).

4b. saya tidak punya waktu khusus untuk ini itu, ngalir saja. di kantor saya kerjakan pekerjaan kantor. di rumah tidak membawa pulang kerjaan. pokoknya kalo di rumah udah pegang anak. baca-baca beritanya sambil negloni anak itu tadi, karena kalo ngeloni anak kan tidak bisa disambi dengan pekerjaan lainnya. nulisnya di akhir pekan, sabtu atau minggu sampai jam 9. itupun sambil ngawasi anak-anak main juga.kao ga selesai juga ya nanti dilanjut lagi, yang penting ada sedikit yang saya tulis.
pernah saya bilang ke suami, enak banget ya bapak2. banyak banget waktu luangnya tidak digondeli anak2, ehh doi bilang tidak semua yang punya waktu luang juga akan menulis. contohnya aku (suami) sendiri.
ketika saya nulis, seringnya masaknya siang atau bahkan tidak masak sama sekali. dan alhamdulillah suami tidak keberatan.

5. Susanti_Magang Humas BPS
Cara bikin opini kita supaya kaya akan opini yang kredibel dan akurat juga biar ga cuma interpretasi kayak publikasi aja gimana ya?

~>5. sy juga masih belajar kalo yang ini dek san. tapi cara yang paling mudah kita lakukan adalah dengan membaca tulisan opini orang lain. hampir tiap hari saya buka opini kompas, kalo ada tema-tema yang menarik dan ada data bps nya maka akan saya baca dan simpan. kalo perlu tulis ulang opini tadi, ini untuk melatih kita menulis sesuai alur opini. kenapa opini kompas? karena semua tahulah, redaksi kompas sangat ketat, bahkan kita harus bersaing dengan 90an tulisan tiap hari untuk bisa muncul di hal 6 dan 7.

6. Rini_bps prov sumsel
a. bagaimana ttp konsisten menulis ketika lagi gak mood, mbak Tas?
b. kalau kirim ke Koran lokal daerah lain dan Koran nasional, gimana ya mbak taunya tulisan kita dimuat gak, karena kayaknya msh sedikit yg e-papernya gratis? Trs media jg yg sy tau hampir smuanya gak memberitahu

~>6. kalo lagi ga mood, maka saya akan baca opini2 orang lain yang temanya saya sukai. baca lagi dan baca lagi. pernah saking lamanya saya ga nulis, jadi kaku banget. akhirnya yang saya lakukan adalah merubah data dari opini tsb, sedangkan substansinya sama. contoh: korupsi dan partisipasi publik perempuan, saya tulis krn ada anggota dewan yang korupsi. eh setahun kmdn ada aleg lain yang kena ott, lagi males jadi edit tulisan dengan data terkini.
b. kompas n koran sindo nagsih balasan jika tidak muat. untuk koran yang diluar daerah, saya pilih yang ada epapernya jadi bisa ngecek scr online. contoh yng sy pernah muat: analisa medan, balipost, sm, galamedia, bhirawa.


8. Armelia_Bps Aceh_apa boleh kita mbuat opini dengan menggabungkn data yg dari BPS dgn data dari pihak luar BPS?

~>8. menurut saya boleh banget mbak armel, asal mencantumkan sumber datanya terlebih jika variabelnya sama namun datanya berbeda, contoh GK BPS dan GK dari world bank
8. bahkan data dari luar sangat perlu untuk mendukung dan memperkaya opini kita.

9. Risma_BPS Prov Jambi_Berapa lama biasanya Mbak Tas menyelesaikan satu tulisan opini?
~>kalau untuk koran lokal, paling cepat sehari. tapi mulai tahun 2018 ini salah satu resolusi saya adalah untuk menulis di koran nasional, jadi agak lama prosesnya. ke koran lokal tetep ngirim untuk mempertahankan semangat nulis kita. kalo ga muat di koran nasional, dikirim ke lokal, dibuang sayang 😁
tidak banyak target saya di 2018 ini, dalam 1 bulan tembus koran nasional 1 (aamiin) dan koran lokal minimal 2.

10. Tina, BPS Batang
Apakah sebagai penulis pemula lebih disarankan menulis opini di skop provinsinya sendiri atau tidak masalah membahas provinsi lain?

~>10. wahhh berat nih kalo bu tina yang tanya πŸ€ͺ
menurut saya di provinsinya dulu bu, karena kita lebih mengenal kekhasan dari wilayah kita termasuk fenomena ekonomi maupun kondisi penduduknya. meski tidak ada masalah juga jika ingin membahas daerah lain atau skop nasional. yang sering jadi kendala saya, untuk skop regional terkadang datanya tidak selengkap data nasional.

11. Septie wulandary - Jambi –
a. Mbak bagaimana agar opini di koran tidak terlalu panjang tp mengena, baru, ciamik, dan enak dibaca?
b. Mbak, apakah ada keinginan untuk kembali ke struktural?

~>11a. ini saya juga masih harus belajar. yang saya lakukan adalah dengan membaca opini-opini orang lain di kompas.
b. saya sudah tidak ada keinginan untuk kembali ke struktural 😁😌😌. saya sangat menikmati fungsional. apakah fungsional lebih nyantai? tidak, fungsional sama sibuknya dgn struktural, malah lebih banyak lapangannya. mungkin krn sy ada di bps kota.

12. Nur_Aceh_Terima kasih banyak atas sharing ilmunya. Luar biasa materi yang disampaikan. Pertanyaan saya ada 2:
a. Pemahaman substansi data. BPS memiliki data yang beragam dengan konsep-definisi dan metodologi berbeda-beda. Untuk bisa memaknai data tentu perlu pemahaman terhadap substansi data tersebut. Apakah Mba mengumpulkan sekaligus merangkum sendiri data tersebut? Semacam glossary lengkap.
b. Bagaimana menghindari agar opini kita bersifat netral tidak menjustifikasi pihak tertentu atau malah berpotensi menimbulkan polemik.

~> 12.a. terus terang pengalaman di lapangan itu sangat membantu saya. keterlibatan hampir di semua seksi itu menjadi bekal saya untuk menulis. menjadi inda SE, SP, ST menjadi petugas susenas, menjadi petugas HK, sbg kasi distribusi, dan di neraca itu memperkaya wawasan saya tentang data BPS (belum kaya, masih menuju kaya). saya ga punya catatan khusus, pernah sih nulisin di buku gitu tiap ada BRS yang rilis, tp ga disiplin juga. akhirnya setiap ada rilis data, saya donlod n simpan dalam folder tersendiri. jika perlu mudah untuk membuka n mencarinya.
b. yang sy inget pertama adalah bahwa saya menulis dengan mencantumkan nama besar BPS. jadi sebisa mungkin saya tidak akan menjustifikasi pihak atau instansi tertentu. kalopun ada yang tidak sepakat dengan datanya, lebih memilih pemakaian kata yang lebih halus: kurang tepat, kurang lengkap, bisa jadi, dll

13. Alfina_BPS Prov Kalteng dan Lutfi_BPS Kab Sitaro
a. Selain koran dan situs berita, apa lg yg mba baca? Katanya kan sering baca twitter drpd fb. Akun apa aja mba tas yg bagus utk di follow, yg menyajikan berita2 up todate?
b. Mba ada bikin database opini2 orang lain kah? berhubung saya ga suka baca koran hehe

~>13.a. koran itu bacanya topik yang menarik bagi saya aja. pertama saya buka opini kompas.yang sy follow portal berita mainstream seperti republika, tokoh2 atau pakar seperti chatib basri, yuswohady, stretegi bisnis, faisal basri, dll.
b. saya ga bikin database opini orang, kalo ada yang menarik saja saya simpan. dan itu jug masih tercecer kemana2. mungkin setelah ini bagus kalo diarsipkan dalam 1 folder tersendiri ya. makasih masukannya yaa 😊

Bagaimana keren kan? Isinya daging semua 😘😘😘
Semoga saya lebih bersemangat, tidak malah jadi bingung dan ciut nyalinya 😬

#MenulisAsyikdanBahagia
#PerempuanBPSMenulis
#15HariBercerita
#Hari4











Tidak ada komentar:

Posting Komentar