link

Selasa, 08 Maret 2022

Pesona Ceria Pulau Labengki


Bekerja sambil berwisata adalah salah satu keuntungan menjadi pegawai BPS. Bagi mereka terutama yang gemar traveling, berhasil menjangkau wilayah yang jauh dan sulit merupakan kepuasan tersendiri. Pada pelaksanaan survei andalan BPS yaitu Susenas Maret dan September 2018 ini, salah satu blok sensus yang terpilih menjadi sampel terletak di desa yang merupakan destinasi wisata, Pulau Labengki. Moment seperti ini menjadi salah satu nilai plus menjadi insan BPS, bisa bekerja sembari menikmati cantiknya alam yang menjadi salah satu aset nusantara tercinta. 

Desa Labengki merupakan gugusan kepulauan di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara. Satu-satunya akses ke pulau ini adalah melalui transportasi laut. Kita bisa naik perahu motor dari pelabuhan Pol Air di Kecamatan Molawe untuk menuju pulau ini. Selain itu bisa juga dari Pelabuhan Nusantara di Kendari atau dari pelabuhan nelayan di Lemobajo Kecamatan Wawolesea. Pada perjalanan kali ini kami berangkat dari pelabuhan Pol Air di Molawe. Menurut pemilik kapal yang kami tumpangi, pada musim teduh perjalanan bisa ditempuh dalam waktu kurang dari dua jam. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan pesisir pantai yang hijau dan rimbun. Dahulu ketika tambang nikel belum masif di Konawe Utara, di Pulau Labengki ada budidaya kerang mutiara. Pulau Labengki terdiri dari Pulau Labengki Besar dan Pulau Labengki Kecil serta beberapa pulau karang di sekitarnya. Struktur pulau karangnya mirip di Raja Ampat. Masyarakat Desa Labengki hanya mendiami Pulau Labengki Kecil. Sementara di Pulau Labengki besar tidak dihuni warga, hanya ada beberapa resort di tepi pantai. Perjalanan hampir dua jam terasa singkat ditemani segarnya semilir angin laut dan pemandangan gugusan pulau karst yg indah. Tidak terasa Pulau Labengki Kecil sudah di depan mata. 

Ketika memasuki dermaga Desa Labengki kita akan disambut oleh anak-anak yang sedang bermain. Sebagian bahkan langsung naik ke kapal. Menurut pemilik kapal, hal itu sudah menjadi kebiasaan anak-anak di desa. Mereka sangat antusias ketika ada tamu yang berkunjung. Pertama kali menginjakkan kaki di dermaga, saya sempat tertegun melihat dasar laut yang putih jernih tiba-tiba menghitam. Ternyata itu akibat gerombolan ikan kecil yang jumlahnya tak terhitung tiba tiba datang dan menutupi dasar laut yg berpasir putih. Desa Labengki memiliki jumlah penduduk berdasarkan hasil updating susenas September 2018 sebesar 437 jiwa. Warga desa hanya mendiami hamparan pasir putih di pesisir sebelah barat dan sedikit di pesisir bagian utara. Sementara sebagian besar pulau yang terdiri dari bebatuan karst dan ditumbuhi pepohonan tidak dihuni oleh warga. Di beberapa sudut pulau juga terdapat hutan mangrove yang tetap dijaga kelestariannya.
(Dermaga Desa Labengki)

















(anak-anak Desa Labengki) 

















Di Pulau Labengki Kecil ada beberapa homestay yang disewakan untuk para wisatawan sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir mengenai penginapan saat berkunjung ke Labengki. Atau bisa juga menginap di rumah kepala desa yang rumahnya disediakan untuk penginapan. Disamping itu, ada juga sebuah villa di puncak bukit yang disewakan untuk tamu. Selain itu ada juga villa yang terletak di Teluk Cinta. Untuk penerangan, penduduk Labengki harus bersabar hanya dengan genset yang katanya bantuan dari calon anggota legislatif yang hanya bisa dinikmati mulai pukul enam sore hingga pukul sebelas malam. Sedangkan untuk air, sumur-sumur mereka hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci. Untuk masak dan minum mereka mengambil air di pulau seberang atau menggunakan air isi ulang galon. Wilayah Pulau Labengki kecil yang dihuni warga tidak terlalu luas, sehingga kita bisa berkeliling desa hanya dalam beberapa menit saja. Sore sampai menjelang tengah malam kita bisa memancing di dermaga sambil menikmati semilirnya angin laut bercahayakan bulan purnama. Pada saat kami kesana, kata penduduk setempat saatnya musim gurita. Ada beberapa teman yang berhasil mendapatkan gurita dan yang lainnya hanya mendapatkan ikan-ikan kecil. 


Goa Kolam Renang dan Mercusuar 
Pesona menawan dari Pulau Labengki adalah pantai dengan hamparan pasir putih yang sangat cantik. Kita bisa bermain sepuasnya disitu. Namun jangan lupa untuk menilik potensi wisata yang lain yang ada di Labengki, salah satunya adalah Goa Kolam Renang. Tempat unik yang pintu masuknya hampir tidak kelihatan. Setelah menaiki beberapa anak tangga batu, Kita seperti memasuki lubang semut. Hanya ada tangga kayu untuk turun ke dalam setinggi tujuh meter. Setelah sampai di bawah kita akan menemukan kolam air yang jernih. Silahkan berenang di didalamnya. Melanjutkan perjalanan dari goa sambil sesekali menyapa warga kita akan kembali menemukan bibir pantai, menelusuri sepanjang garis pantai kita akan menemukan bangunan tinggi menjulang yaitu mercusuar. Dengan menaiki tangga-tangga dari batu kita akan sampai pada dasar mercusuar. Bagi yang berminat dan sanggup bisa naik ke mercusuarnya setinggi kurang lebih 40 meter dengan menaiki tangga besi, namun sayang, 10 meter sebelum puncak tangga sudah tidak ada. Dari atas situlah kita bisa melihat indahnya pesona Pulau Labengki. 

Teluk Cinta dan View Raja Ampat 
Destinasi selanjutnya adalah Teluk cinta, salah satu spot yang unik dan cantik. Dinamakan teluk cinta karena pertemuan bibir pantai antar gugusan pulau membentuk seperti hati, lebih jelas jika dilihat dengan drone. Untuk sampai ke tempat ini kita bisa naik perahu dari Labengki kecil selama 10 menit. Kemudian kita bisa menaiki anak tangga batu-batu untuk sampai ke atas. Harus hati-hati karena batuan kanan kirinya sangat terjal dan curam. View teluk cinta dan view raja ampat saling berhadapan. Jika ingin berfoto dengan view raja ampat sudah disediakan tempat untuk mendapatkan spot yang tepat. Untuk masuk wilayah ini tanpa dipungut biaya.

 

(Pulau Labengki dari atas Mercusuar) 






















  Pantai Pasir Panjang 
Dari Teluk cinta kita menuju Pantai Pasir Panjang, perjalanan bisa ditempuh selama 15 menit. Sesuai namanya, pantai berpasir putihnya panjang sekali. Pohon kelapa rapi berjejer di bibir pantai. Pulau yang tak berpenduduk ini, pantainya sangat bersih, airnya jernih. Begitu turun dari perahu kita bisa dengan mudah menemukan spot yang indah untuk berfoto. Berenang adalah aktivitas wajib disini. Pasir putihnya, tenangnya gelombang dan jernihnya air laut sangat menggoda untuk segera menceburkan diri di dalamnya. Bagi anda yang membawa anak, tidak perlu khwatir karena pantainya cukup landai. Sebelum meninggalkan Pulau Labengki jangan lupa membeli cinderamata cantik hasil karya warga. Hiasan dinding berbagai motif atau tempat tissu yang terbuat dari kulit kerang. Bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Labengki bisa ikut program open trip yang diadakan oleh jasa-jasa layanan pariwisata.

 

(Mercusuar)

(View Raja Ampat di Labengki)




























Bangga Indonesia *** UmiAz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar